Dirjen Migas Buka Farmout Forum Indonesia 2014

Acara ini merupakan sarana untuk memberikan informasi potensi geologi migas Indonesia, khususnya blok migas yang dioperasikan oleh suatu perusahaan atau operator perminyakan kepada calon potensial investor dalam rangka meningkatkan kegiatan eksplorasi melalui berbagi informasi resiko dan potensi geologi serta konsep eksplorasi dan eksploitasi.

"Dari sisi orang yang punya duit, mereka melihat adanya kemungkinan untuk mendapatkan uang di kemudian hari, jika ada penemuan migas. Dari sisi pihak yang menawarkan, mereka bukan mencari keuntungan, tapi kebanyakan hanya sharing the pain atau berbagi resiko," ujar Dirjen Migas Kementerian ESDM A. Edy Hermantoro.

Dia memaparkan, biasanya perusahaan migas yang telah melakukan pengeboran salah satu sumur dan hasilnya nihil atau dry hole, semangatnya langsung turun. Padahal, masih ada potensi migas yang dapat dikembangkan serta batas waktu yang diberikan pemerintah kepada KKKS juga masih panjang. Pada saat itulah, banyak perusahaan migas menawari investor untuk ikut dalam kegiatan migasnya.

"Kegiatan ini bukan dalam rangka cari untung, tetapi ada potensi untuk menemukan cadangan migas. Jadi mempertemukan para ahli, orang yang punya duit serta sharing the risk," tambahnya.

Pemerintah juga mengharapkan melalui farmout ini dapat diperoleh cadangan-cadangan baru sehingga dapat mengurangi penurunan produksi migas di Indonesia.

"Seperti botol berisi air, jika airnya sudah habis maka datang botol berisi air berikutnya. Demikian terus-menerus. Itu yang kita harapkan," ujar Edy.

Memperoleh investor baru dengan cara farmin-farmout, bukan hal baru di dunia migas. Bahkan di negara-negara yang mengandung sistem Royalti and Tax, sahamnya diperjualbelikan seperti di bursa. Kepemilikannya dapat berganti setiap saat karena tidak memerlukan persetujuan pemerintah. Berbeda dengan Indonesia yang menganut sistem Kontrak Bagi Hasil, masih memerlukan persetujuan pemerintah sebagai pemegang otoritas sumber daya alam.

Pembukaan (disclose) data dalam rangka pengalihan, penyerahan dan pemindahtangan sebagian atau seluruh hak dan kewajiban KKKS kepada pihak lain ini, juga wajib mendapat ijin Menteri ESDM. KKKS tidak dapat mengalihkan sebagian hak dan kewajibannya secara mayoritas kepada pihak lain yang bukan afiliasinya dalam jangka waktu 3 tahun pertama masa eksplorasi.

Farmout Forum Indonesia tahun 2014 merupakan penyelenggaraan forum yang keempat yang diikuti sekitar 150 peserta dengan partisipasi pengunjung dan sponsor bidang migas dari berbagai negara. Acara yang merupakan kerja sama Ditjen Migas Kementerian ESDM dengan The Jakarta Scout Check (JSC), diisi oleh diskusi panel, pameran, forum bisnis serta pembukaan data PND untuk seluruh pengunjung yang hadir. Dalam diskusi panel, dihadirkan panelis dari International Association of Geophysical Contractor, Pusdatin ESDM dan KKKS.

Sebelum acara ini diselenggarakan, KKKS yang beroperasi di Indonesia mencari investor dengan cara mengikuti kegiatan di luar negeri. Berdasarkan hal tersebut, pemerintah membuat wadah sehingga farmin dan farmout dapat dilaksanakan di dalam negeri.

"Kita formulasikan ke arah pasar. Orang yang tertarik, tidak perlu ke luar negeri. Kita selenggarakan di sini, disediakan wadahnya," tambah Edy.

FFI ke 4 tahun 2014 diikuti oleh 10 perusahaan yang menawarkan 20 blok migas. Blok-blok yang ditawarkan, antara lain Offshore North X-PSC, East Java Basin Offshore Anugerah PSC, East Seruway PSC, Bawean PSC, Citarum, Batu Gajah, Andaman III, North Baturaja dan Telen serta Makassar Straits.

FFI pertama kali diselenggarakan di Bali tahun 2012 dan diikuti oleh 25 perusahaan. Sedangkan untuk 2013, total untuk dua kali penyelenggaraan, diikuti oleh 27 perusahaan. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.