Dibahas, Panduan Lebaran 1431 H

Dalam rapat yang dipimpin oleh Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo dan dihadiri oleh wakil Badan Geologi, Ditjen LPE, BPH Migas, PT Pertamina dan PT PLN tersebut, disepakati bahwa untuk BBM, perlu diperhitungkan penambahan kantong BBM berjalan untuk mempermudah pendistribusian BBM di SPBU-SPBU yang mengalami kekurangan pasokan. Untuk jalur Subang-Cirebon, dipersiapkan penambahan dispenser berjalan untuk kendaraan roda dua.

“Jalur tersebut cukup padat, sementara SPBU masih terbatas. Jadi perlu diantisipasi, jangan sampai pengendara kehabisan BBM padahal SPBU masih jauh,” kata Evita.

Terkait ketersediaan minyak tanah, akan dilakukan penambahan pasokan minyak tanah pso di daerah-daerah yang belum terkonversi.

Sementara untuk LPG, selain mempersiapkan stok nasional, dianggap perlu menambah kesiapan dari sisi keselamatan penggunaan LPG, peningkatan sosialisasi khususnya menjelang H-10 serta mempercepat penyiapan penukaran selang dan regulator di wilayah-wilayah yang telah terkonversi.

Terkait listrik, bila diperlukan, perlu diidentifikasi adanya tambahan pasokan energi yaitu BBM, batu bara dan gas. 

Sedangkan untuk kesiapan bencana geologi, dalam bahasan mengenai keberadaan gunung api dan kemungkinan gempa yang perlu diwaspadai, akan ditambahkan Propinsi Papua dan Papua Barat. Penambahan daerah Sumatera dan Sulawesi, juga dilakukan pada bahasan mengenai daftar daerah yang rawan gerakan tanah.

“Selain itu, penting dipertegas lagi gambar atau peta daerah rawan gerakan tanah, khususnya di Pulau Jawa,” ujar Evita. 

Rapat juga menyepakati perlunya penambahan kesiapan BBG untuk transportasi di DKI Jakarta, khusus selama lebaran. Untuk itu, akan dilakukan rapat koordinasi dengen PT Pertamina, PT PGN dan Pemda DKI Jakarta.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.