Bangun LNG Plant Blok Masela di Darat, Hemat Uang Negara

Hal itu dikemukakan Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro dalam jumpa pers di Departemen ESDM, Jumat (3/7).

Purnomo memaparkan, berdasarkan POD sementara yang telah dikeluarkan pemerintah, pengembangan Blok Masela semula akan menggunakan floating LNG terminal yang memerlukan biaya tinggi. Namun dalam perkembangannya, terdapat kemungkinan LNG plant dapat dibangun di darat yaitu Pulau Saumlaki, Kepulauan Tanimbar di Propinsi Maluku.

Hasil studi sementara yang telah dilakukan pemerintah, palung laut di Blok Masela yang semula diperkirakan mencapai 2.500 km, ternyata tidak sedalam dugaan sehingga dapat dibangun pipa bawah laut sepanjang 150 km, menghubungkan Blok Masela dengan Pulau Saumlaki.

Temuan lainnya, kawasan tersebut termasuk tektonik pasif sehingga meski kemungkinan gempa tetap ada, namun tidak aktif. Daerah itu juga aman dari badai tropis.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Migas Departemen ESDM Evita H. Legowo menjelaskan, untuk memastikan kemungkinan pembangunan LNG plant di darat, pemerintah akan melakukan studi lanjutan yang hasilnya akan diketahui beberapa bulan ke depan.

Setelah hasil studi lanjutan ini diketahui dan terdapat perubahan skenario, maka Inpex sebagai operator harus mengajukan kembali POD lengkap untuk mendapat persetujuan POD I dari Menteri ESDM.

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.