BBN Indonesia Harapan Dunia

“Indonesia salah satu harapan dunia dalam BBN,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo.

Evita mengatakan, Indonesia memiliki potensi BBN yang cukup besar, terutama biodiesel. Kapasitas terpasang biodiesel Indonesia saat ini sekitar 4,1 juta kilo liter. Sedangkan bioethanol, kapasitas terpasangnya  mencapai 120.000 kilo liter. Sementara untuk bioethanol, potensi Brazil untuk mengembangkannya sangat besar.

Agar pengembangan BBN dapat sesuai dengan harapan, lanjut Evita, diperlukan dukungan kebijakan dari sisi pasokan dan permintaan. BBN diharapkan dapat digunakan untuk rumah tangga, transportasi, industri dan pembangkit listrik.

Sejumlah fasilitas dan insentif yang telah diberikan pemerintah dalam pengembangan BBN, antara lain PP No 1 tahun 2007 jo PP No 62 tahun 2008 tentang Pemberian Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-bidang Usaha Tertentu dan/atau Daerah-daerah Tertentu, Permenkeu No 117/PMK.06/2006 tentang Kredit Pengembangan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan dan Permenkeu No 79/PMMk.05/2007 tentang Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) serta subsidi untuk BBN yang dicampurkan ke dalam BBM PSO apabila harga BBN lebih tinggi dari BBM.

Khusus subsidi BBN, untuk tahun 2010 ditetapkan rata-rata Rp 2.000 per liter, dengan volume mencapai 777.075 kilo liter. Sedangkan untuk 2011, subsidi yang diajukan berkisar antara Rp 2.000-2.500 per liter, dengan volume mencapai 982.000 kilo liter. Volume tahun 2010 dan 2011, terdiri atas 5% biodiesel yang dicampurkan ke biosolar dan 1% bioetanol yang akan dicampurkan ke biopremium.


Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.