Angka Kecelakaan Operasi Migas 2009 Turun

Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Suyartono menjelaskan, kecelakaan operasi di hulu migas terdiri dari 11 kecelakaan ringan, 14 kecelakaan sedang, 6 kecelakaan berat dan 3 kecelakaan fatal. Sedangkan di hilir migas, tercatat terjadi 23 kecelakaan ringan, 6 kecelakaan sedang, 1 kecelakaan berat dan 4 kecelakaan fatal.

 

Angka ini lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2008, di hulu migas terjadi 100 kecelakaan dan 23 kecelakaan di hilir migas. Dari jumlah tersebut, 9 diantaranya merupakan kecelakaan fatal. Sedangkan pada 2007, terjadi 103 kecelakaan di hulu migas dan 27 kecelakaan di hilir migas. Pada tahun ini, juga terjadi 9 kecelakaan fatal.

 

Menurut Suyartono, penurunan angka kecelakaan ini menunjukkan terus meningkatnya kesadaran akan pentingnya faktor keselamatan dalam kegiatan operasi migas. Kenyataan ini menggembirakan karena di sisi lain, kegiatan operasi migas terus naik seiring meningkatkan investasi di sektor migas.

 

“Meski angka kecelakaan operasi migas turun, kita jangan lengah. Angka kecelakaan ini harus terus diminimalisir,” kata Suyartono mengingatkan.

 

Untuk diketahui, kecelakaan pada operasi migas dibagi 4 klasifikasi yaitu ringan, sedang, berat dan meninggal atau fatal. Kecelakaan ringan adalah kecelakaan yang tidak menimbulkan kehilangan hari kerja atau dapat ditangani dengan pertolongan pertama (P3K/first aid). Sedangkan kecelakaan sedang adalah kecelakaan yang menimbulkan kehilangan hari kerja atau tidak mampu bekerja sementara dan diduga tidak akan menimbulkan cacat jasmani atau rohani yang akan mengganggu tugas pekerjaannya.

 

Kecelakaan berat adalah kecelakaan yang menimbulkan kehilangan hari kerja dan diduga akan menimbulkan cacat jasmani atau rohani yang akan mengganggu tugas dan pekerjaannya. Sementara kecelakaan fatal adalah kecelakaan yang menimbulkan kematian segera atau dalam jangka waktu 24 jam setelah terjadinya kecelakaan.

 

Salah satu contoh kecelakaan fatal yang terjadi di tahun 2009 adalah kasus terbakarnya tangki timbun No 24 Depot Pertamina Plumpang yang menyebabkan kematian satu pekerja yaitu satpam dan menimbulkan kerugian miliaran rupiah.

 

Dalam menyajikan data kecelakaan kerja, terdapat beberapa parameter seperti tingkat kejadian (incident rate), tingkat kekerapan (frequency rate) dan tingkat keparahan (severity rate).

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.