Wamen ESDM Lepas Peserta Road Show CNG Station Site Tour & Natural Gas for Vehicles

Jakarta, Ditandai dengan pengangkatan bendera, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar didampingi Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja, Senin (13/3), di MRU Monas, melepas 25 kendaraan yang akan mengikuti Road Show CNG Station Site Tour & Natural Gas for Vehicles di IRTI Monas, Jakarta. Para peserta melakukan konvoi menyusuri Jalan Thamrin-MT Haryono dan berakhir di SPBG Cililitan. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara 11th Natural Gas Vehicles & Infrastructure Indonesia Forum and Exhibition.

Kegiatan ini bertujuan selain sebagai media komunikasi yang efektif dan efisien antara Pemerintah dengan stakeholder, juga merupakan salah satu sosialisasi pemanfaatan gas alam khususnya CNG sebagai bahan bakar untuk menjaga kota agar lebih bersih.

“Para peserta road show berasal dari PT Pertamina, PGN, Pemda DKI, Taksi Blue Bird, Taksi Putra, bajaj dan angkutan umum,” ungkap Dirjen Migas dalam laporannya.

Road show berakhir di SPBG Cililitan dan diisi dengan peninjauan ke fasilitas-fasilitas yang tersedia serta berdialog dengan beberapa pengemudi bajaj dan taksi yang sedang mengisi bahan bakar gas. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian 22 konverter kit untuk kendaraan umum oleh PT Pertamina untuk angkutan umum dan diakhiri dengan diskusi antara Dirjen Migas dengan stakeholder.

Wamen ESDM dalam kesempatan itu mengatakan, sektor transportasi merupakan pengguna BBM terbesar. Tempat kedua adalah sektor listrik dan terakhir rumah tangga. Pertumbuhan sektor transportasi, lanjut dia, tiap tahunnya sekitar 13%, jauh di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sekitar 5%. Kenyataan ini menjadi sinyal bahwa konversi BBM ke bahan bakar gas merupakan suatu prioritas.

Namun untuk melaksanakan konversi BBM ke bahan bakar gas juga memerlukan pembangunan infrastruktur seperti SPBG. Selain itu, kepastian pasokan gas juga harus dapat mencukupi kebutuhan.“Mungkin ada wacana untuk kita impor (gas). (Berdasarkan roadmap), pada tahun 2019, kita akan impor gas. Sebelum itu terjadi, kita harus menyiapkan infrastruktur dulu,” paparnya.

Pembangunan infrastruktur, menurut Wamen, harus disesuaikan dengan lokasi pengguna gas tersebut. Sebagai contoh, apabila lokasi kebutuhan gas di Jogja, maka terlebih dahulu harus dibangun fix regassification unit dan kemudian dilanjutkan dengan pembangunan pipa gas. “Ini yang harus kita pikirkan bersama sewaktu kita mendorong BBM ke bahan bakar gas, infrastruktur harus dibangun terlebih dahulu,” tambah wamen.

Acara11th Natural Gas Vehicles & Infrastructure Indonesia Forum and Exhibition dinilai Wamen merupakan kesempatan yang baik untuk mempromosikan penggunaan dan manfaat bahan bakar gas bagi kendaraan. Diharapkan instansi terkait lainnya dapat memberikan dukungan sesuai dengan tugas fungsinya masing-masing.

Dalam kesempatan yang sama, PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menyatakan dukungannya atas kebijakan Pemerintah untuk mengoptimalkan pemanfaatan bahan bakar gas di dalam negeri Director of Commerce PGN, Danny Praditya mengungkapkan, sebagai National Gas Commpany, PGN dapat menghadirkan gas sesuai kebutuhan masyarakat di berbagai segmen pengguna gas.

"PGN hadir dan mendapat amanat untuk menggelola gas bumi untuk kepentingan dalam negeri. Sehingga kami terus berkomitmen memperluas infrastruktur gas bumi dan melakukan berbagai inovasi untuk terus meningkatkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia terutama kepada masyarakat," kata Danny.

Saat ini, PGN memiliki 10 SPBG dan 5 MRU yang tersebar di berbagai daerah. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.