Wamen Arcandra Tahar Resmikan Terminal BBM Oiltangking Karimun

Karimun, Ditandai dengan penandatanganan prasasti, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar meresmikan beroperasinya Terminal BBM Oiltangking Karimun, Kamis (13/4). Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Bupati Karimun Aunur Rafiq serta Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja.

Terminal BBM Oiltangking Karimun dibangun tahun 2013. Pilihan lokasi didasarkan karena Indonesia merupakan pengguna BBM terbesar dan kedekatannya dengan pasar minyak internasional. Mulai tahun 2016, Oiltangking Karimun telah memulai operasi terminal hub BBM dengan kapasitas 730.000 KL. Terminal kelas internasional ini dilengkapi 4 dermaga besar dan salah satunya mampu menerima kapal tanker sekelas very large crude carrier (VLCC).


Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar dalam sambutannya, kembali menekankan arahan Presiden Joko Widodo dalam Nawacita mengenai pentingnya kemandirian energi yang didasarkan pada faktor ketersediaan, keterjangkauan serta kemudahan akses energi bagi seluruh masyarakat.

Lebih lanjut Arcandra mengatakan, faktor ketersediaan energi bagi seluruh masyarakat merupakan tantangan bagi kita semua mengingat kebutuhan yang selalu meningkat, sementara produksi minyak Indonesia mengalami penurunan. "Tahun ini target production kita sekitar 800-an ribu, sementara kebutuhan kita 1,6 juta barel. Setengahnya artinya kita harus impor. Nah bagaimana government harus bisa menyediakan yang setengahnya lagi lewat impor," ujar Wamen.

Terkait keterjangkauan, agar masyarakat dapat membeli BBM dengan harga wajar, sejak awal tahun 2017, Pemerintah mencanangkan Program BBM Satu Harga. "Kita berharap harga BBM di tingkat penyalur baik di Pulau Jawa maupun Pulau Karimun atau di Kepulauan Papua itu harganya sama dan ini yang kita harapkan dengan yang namanya avordability. Energi harus bisa dinikmati oleh rakyat Indonesia dimanapun itu berada," terang Wamen.

Terakhir, mengenai kemudahan akses energi, produksi minyak Indonesia yang terus menurun, membuat Pemerintah harus melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pembangunan terminal BBM merupakan salah satu upaya untuk memudahkan masyarakat memperoleh akses energi.

Kapasitas terminal BBM Oiltangking Karimun yang sekitar 730.000 KL, menurut Wamen, mampu menambah ketahanan BBM selama 3 hari. Berdasarkan data, kebutuhan produk minyak di Indonesia sekitar 68-70 juta KL per tahun atau sekitar 200-250 ribu KL per hari.

Dengan telah beroperasinya Terminal BBM Oiltangking Karimun, diharapkan mampu menutupi kekurangan kebutuhan energi dalam negeri. “Kita berharap dengan adanya pembangunan tangki ini, ketahanan energi kita bisa lebih kita tingkatkan lagi. Ini dalam upaya supaya kebutuhan kita di dalam negeri, terutama oil product, BBM, bisa kita penuhi dengan adanya tangki penyimpanan ini,” ujar Arcandra.

Mengakhiri sambutannya, Wamen mengucapkan terima kasih atas kepercayaan investor membangun infrastruktur di Indonesia serta membuka kesempatan seluas-luasnya untuk berinvestasi di Indonesia. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.