Jakarta, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan akan melelang pembangunan kilang minyak mini di 3 klaster pada tahun 2017. Klaster-klaster yang akan dilelang tersebut, kini masih dalam tahap persiapan.
“Kita targetkan 3 (klaster). Semoga bisa lebih. Tahun kemarin satu (klaster),†ungkap Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Setyorini Tri Utami di Jakarta, Rabu (8/2).
Sementara itu terkait lelang kilang minyak mini di klaster VIII yang dilelang pada akhir tahun 2016, kini dalam tahap penyelesaian administrasi dengan 5 badan usaha yang lolos seleksi administrasi. “Seleksinya sudah kita mulai, seleksi administrasi dari 7 peserta, yang lolos 5 (investor). Nah ini nanti mereka mengambil dokumennya (5 investor), terus kemudian 1,5 bulan dia menyusun FS (feasibility study). Nanti kita lihat, kita evaluasi,†jelasnya.
Pembangunan kilang minyak mini membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun. Pada tahap awal, investor akan mendapatkan izin sementara yang berlaku selama 3 tahun.
Lima badan usaha lulus dokumen kualifikasi pada lelang klaster VIII adalah PT Alam Bersami Sentosa, PT Tri Wahana Universal, KSO PT Remja Bangun Knecama Kontraktor-Changling Petrochemical Engineering Design Co. Ltd, PT Aliansi Lintas Teknologi dan KSO PT Harmoni Drilling Services-Oceannus Co. Ltd.
Pembangunan kilang minyak mini ini akan dilakukan 8 klaster yaitu Klaster I-Sumatera Utara (Rantau dan Pangkalan Susu). Kluster II-Selat Panjang Malaka (EMP Malacca Strait dan Petroselat), Klaster III-Riau (Tonga, Siak, Pendalian, Langgak, West Area, Kisaran), Klaster IV-Jambi (Palmerah, Mengoepeh, Lemang dan Karang Agung), Klaster V-Sumatera Selatan (Merangin II dan Ariodamar), Klaster VI-Kalimantan Selatan (Tanjung), Klaster VII-Kalimantan Utara (Bunyu, Sembakung, Mamburungan dan Pamusian Juwata) dan Klaster VIII-Maluku (Oseil dan Bula). (DK)