Pemerintah Masih Seleksi Konsultan Independen Blok Masela

Bali, Hingga saat ini Pemerintah masih mengevaluasi konsultan independen bertaraf internasional untuk melakukan review dan kajian guna mencari skenario fasilitas produksi yang paling tepat untuk Blok Masela. Kajian akan dilakukan secara kuantitatif.

“Masela statusnya kita sedang evaluasi konsultan yang world class untuk review dan kajian, apakah di darat atau di laut dengan level kedalaman kajian yang sama, apple to apple,” kata Dirjen Migas IGN Wiratmaja disela-sela acara Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional di Bali, Senin (2/11) malam.

Review dan kajian yang akan dilakukan konsultan independen ini, menurut dia, meliputi lima aspek yaitu teknologi, ekonomi, pengembangan wilayah, multiplier effect dan TKDN. Kajian akan dilakukan secara kuantitatif atau berupa angka. “Kuantitatif ini artinya ada riil angkanya. Angkanya itu datang dari mana harus ada dasarnya. Juga kalau perlu ada benchmarking-nya,” tambah Wiratmaja.

Kajian akan dilakukan konsultan hingga akhir tahun. Menurut Wiratmaja, jangka waktu dua bulan yang dibutuhkan konsultan ini wajar dan masih sesuai jadwal. “Seperti biasa, kalau PoD diajukan ke menteri, mentri akan mengevaluasiyang bisa sampai 6 bulan,” jelasnya.

Sekadar mengingatkan, SKK Migastelah mengajukan rekomendasi revisi PoD I Lapangan Abadi, Blok Masela kepada Menteri ESDM tanggal 10 September 2015. Ini merupakan tindak lanjut permohonan Inpex Masela Limited pada tanggal 12 September 2014 yang mengusulkan perubahan skenario fasilitas produksi Floating LNG (FLNG) dari 2,5 MTPA menjadi 7,5 MTPA. Usulan ini diajukan Inpex karena setelah dilakukan pengeboran pada tahun 2013-2014, cadangannya diidentifikasi jauh lebih besar yaitu 10,37 TCF.

“Kalau (FLNG) dipakai untuk 2,5 MTPA kurang ekonomis. Setelah dikaji lagi, Inpex mengusulkan FLNG ukuran 7,5 MTPA,” jelas Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.

Berdasarkan kajian SKK Migas, secarateknis, waktu yang diperlukan untuk pengembangan Blok Masela di darat maupun laut relatif sama yaitu 45-50 bulan. Selain itu, dari aspek ekonomi, berdasarkan perhitungan tahun 2013, untuk pengembangan di darat dibutuhkan biaya US$ 19.3 miliar. Sedangkan di laut investasinya sebesar US$ 14,8 miliar.

Blok Masela dengan operator PT Inpex Inpex Masela Limited dengan luas area saat ini lebih kurang 4.291,35 km², terletak di Laut Arafura, sekitar 800 km sebelah timur Kupang, Nusa Tenggara Timur atau lebih kurang 400 km di utara kota Darwin, Australia, dengan kedalaman laut 300-1000 meter. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.