Pembangunan Jargas Tekan Impor LPG

Balikpapan, Sejak tahun 2009, Pemerintah telah membangun jaringan distribusi gas bumi (jargas) untuk rumah tangga di berbagai daerah. Pembangunan infrastruktur ini selain meningkatkan pemanfaatan gas bumi, juga menekan impor LPG.

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja dalam Audiensi Pemerintah Daerah Kalimantan Timur dan Utara di Balikpapan, Kamis (2/2), untuk memenuhi kebutuhan, Indonesia terpaksa mengimpor LPG dan saat ini jumlahnya mencapai 65%.  Impor LPG terpaksa dilakukan karena produksi dalam negeri terbatas jumlahnya.

Dengan dibangunnya jargas untuk rumah tangga yang menggunakan gas bumi, ungkap Wirat, dapat mengurangi impor LPG, sekalihus mengurangi subsidi LPG 3 kg yang selama ini ditanggung negara.

Pembangunan jargas untuk rumah tangga, juga bermanfaat meringankan biaya bahan bakar yang harus dikeluarkan masyarakat. Rata-rata, biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk memasak  dengan menggunakan LPG sekitar Rp 54-75 ribu per bulan. Sedangkan menggunakan gas bumi, hanya sekitar Rp 45 ribu.

Pembangunan jargas untuk rumah tangga dapat dibangun di daerah yang memiliki sumber gas atau dekat dengan sumber gas. "Di mana ada sumber gas , maka di situ akan diprioritaskan pembangunan jaringan gas. Sehingga kalau kita lihat,  wilayah-wilayah yang sudah kita bangun jaringan gasnya ini cukup tersebar dimana ada gas. Dan termasuk di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang ada gasnya,” jelas Wirat.

Dengan adanya jargas pula, para ibu rumah tangga tidak perlu kahawatir kehabisan gas pada saat sedang memasak.

Hadir dalam acara ini, perwakilan Komisi VII DPR, Walikota dan Bupati Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara serta wakil dari Pertamina RU V. (NK)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.