Houston, Kementerian ESDM cq Ditjen Migas menghadiri acara Offshore Technology Conference 2015 di Houston, Amerika Serikat, Senin (4/5) malam. Delegasi Indonesia yang dipimpin Plt. Dirjen Migas IGN Wiratmaja Puja, mendapat kehormatan menjadi pembicara dalam salah seminar utama OTC 2015 dengan tema “The Next Energy Hotspot†bersama dengan Delegasi dari Amerika Serikat, Kanada, Mexico, Brazil dan Vietnam.
Dalam paparannya, Wiratmaja menekankan pentingnya pengembangan teknologi offshore di Indonesia karena kondisi geografis Indonesia sebagai negara yang memiliki 13.000 pulau yang membentang dari Sabang hingga Merauke, serta luas area laut yang mencapai 60% dari total seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, Indonesia juga masih memiliki 22 cekungan yang mempunyai potensi cadangan minyak dan gas bumi.
Lebih lanjut ia memaparkan mengenai perubahan paradigma pada kebijakan pemerintah Republik Indonesia yaitu pertama, perubahan paradigma dari yang sebelumnya menjadikan energi sebagai komoditas yang menghasilkan pendapatan,menjadi energy sebagai driver dari pertumbuhan ekonomi. Kedua, perubahan paradigma dari energy follow the people menjadi people follow the energy dengan mengembangkan infrastruktur di kawasan bagian timur Indonesia . Terakhir, penggunaan energy yang lebih ramah lingkungan.
Dalam kesempatan itu, Wiratmaja juga menyampaikan tantangan-tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, antara lain91% pengembangan eksplorasi masih terpusat di kawasan Indonesia bagian Barat, rencana pengembangan migas di laut dalam serta upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Tantangan tersebut membuka kesempatan kepada seluruh negara di dunia untuk dapat berpartisipasi dengan berinvestasi di Indonesia pada sektor minyak dan gas bumi dari hulu hingga hilir,†kata Wiratmaja.
Pada seminar tersebut, Delegasi Indonesia juga menyampaikan keinginan Indonesia untuk dapat menjadikan Bali sebagai host untuk OTC Asia yang akan diselenggarakan pada tahun 2018. Keberadaan Delegasi Indonesia mendapatkan sambutan yang hangat dari sekitar 300 peserta yang berasal dari berbagai belahan dunia yang hadir pada seminar tersebut. Indonesia juga mendapat tantangan agar terus dapat mengembangkan teknologi dalam bidang minyak dan gas bumi sehingga Indonesia dapat mempertahankan posisinya sebagai “The Next Energy Hotspot†di dunia. (RF/TW)