Jakarta, Harga minyak dunia masih belum menunjukkan kejayaannya. Meski demikian, investasi hulu migas masih cukup menarik bagi investor. Hal ini dapat terlihat dari sejumlah proyek migas seperti Blok A di Aceh dan Blok Jambaran Tiung Biru.
“Ada beberapa proyek migas yang hampir selesai (produksi), seperti Blok A di Aceh dengan investasi US$ 1,3 miliar,” papar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja Puja di acara 8th IndoGas 2017 di Jakarta Convention Center, Rabu (8/2).
Proyek Blok A Aceh yang memiliki cadangan gas 563 BSCF, diperkirakan akan mulai berproduksi kuartal 4 tahun 2017. Selain itu, Proyek Jangkrik yang memiliki cadangan gas sekitar 2,27 TCF dan investasi US$ 4,1 miliar. Proyek ini akan berproduksi pada kuartal 3 tahun 2017 sebesar 450 MMSCFD.
Selanjutnya Tangguh Train 3 dengan cadangan gas 5,7 TCF, investasi US$ 5,8 miliar dan produksinya diperkirakan pada kuartal 2 tahun 2020 sebesar 700 MMSCFD.
Proyek lainnya yang masih dalam pembahasan adalah Blok Jambaran Tiung Biru dengan cadangan gas 97 BSCF dan investasi US$ 2,2 miliar serta diperkirakan mulai berproduksi kuartal 4 tahun 2019 sebesar 330 MMSCFD. Cadangan gas di blok migaa ini mengandung CO2 sebesar 34%.
Proyek Natuna juga masih dalam pembahasan karena mengandung CO2 sebesar 72%. Cadangan gasnya diperkirakan 46 TCF. (DK)