Jakarta, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja, selama dua hari, 11 - 12 Mei 2015, mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Port Moresby, Papua Nugini.
Kunjungan kerja ini
merupakan bagian dari upaya Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kerjasama
dengan Pemerintah Negara Merdeka Papua Nugini. Pada acara ini, Menteri ESDM
bersama Menteri Minyak dan Energi Papua Nugini, yang diwakili oleh Menteri Luar
Negeri Rimbink Pato, berkesempatan untuk
menandatangani Memorandum
of Understanding (MoU) bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia pada
Perminyakan dan Sumber Daya Energi. MoU
ini merupakan tindak lanjut dan pelaksanaan teknis dari MoU yang telah
ditandatangani pada tahun 2013.
Secara khusus, dalam pertemuan bilateral tanggal 12 Mei 2015 antara Presiden
Joko Widodo dengan Perdana Menteri Papua New Guinea Peter O'Neill, telah
disepakati untuk melakukan kerjasama eksplorasi migas di wilayah perbatasan
kedua negara. Selain itu, disepakati kerjasama pembangunan pembangkit listrik
di wilayah perbatasan.
Terkait dengan peningkatan sumber daya manusia disepakati, antara lain kegiatan
pelatihan dan pendidikan, pengembangan kurikulum, pelatihan untuk pengembangan
infrastruktur, pemagangan untuk pelatihan petrokimia, pertukaran ahli,
publikasi ilmiah bersama, serta kegiatan lain yang dapat disepakati bersama
kedua belah pihak. Penandatanganan MoU ini selain ditujukan untuk mempererat
hubungan persahabatan antar kedua negara, juga agar dapat memenuhi kebutuhan
untuk mengembangkan sumber daya manusia bidang perminyakan dan energi kedua
Negara.
Potensi kerjasama di sektor migas meliputi eksplorasi migas, dimana apabila
ditemukan cadangan migas di perbatasan, kedua negara dapat bekerjasama dalam
unitisasi maupun operasionalnya. Selain itu kemudahan izin dan rencana
pembelian gas dari Papua Nugini untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk yang akan
dibangun di wilayah Indonesia. Rencana ini merupakan solusi strategis mengingat
ladang gas Papua Nugini sangat dekat dengan perbatasan.
Dalam bidang ketenagalistrikan, salah satu komitmen kerja sama yang dilakukan
adalah penandatangan kesepakatan jual beli tenaga listrik PLN dan PNG Power
Limited (PPL). Penandatangan kesepakatan ini akan dilaksanakan setelah COD (Commercial Operation Date)
PLTU 2 Papua – Jayapura Holtekamp 2x10 MW, dimana PLN telah menyetujui untuk
menyediakan listrik sebesar 2 MW dari jaringan distribusi 20 KV dengan opsi PPL
dapat bernegosiasi utuk upgrade kapasitas di masa yang akan datang setelah IPP
PLTU Jayapura COD. Titik transaksi jual beli listrik dan metering antara PLN
dan PPL di perbatasan Indonesia (Skouw) dan Papua New Guinea (Wutung).
Kementerian ESDM juga menjajaki potensi kerja sama di bidang kediklatan, dengan
memberikan bantuan teknis untuk pengembangan sumber daya manusia di bidang
energi dan mineral. Program kediklatan dilaksanakan oleh Pusdiklat Minyak dan
Gas Bumi di Cepu, Pusdiklat Ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan di
Jakarta, Pusdiklat Mineral dan Batubara di bandung dan program khusus Oil and Gas Partnership Program.