Jakarta, Untuk meningkatkan cadangan dan produksi migas nasional, Pemerintah akan menawarkan 14 wilayah kerja (WK) migas yang terdiri dari 11 WK migas konvensional dan 3 WK migas non konvensional. Penawaran WK migas putaran I ini, rencananya akan diumumkan pada acara IPA 2016 yang diselenggarakan Mei mendatang.
Sebelas WK migas konvensional yang akan ditawarkan tersebut, terdiri dari 4 WK yang ditawarkan melalui lelang reguler dan 7 WK yang ditawarkan melalui penawaran langsung (direct proposal). WK migas yang ditawarkan melalui lelang reguler adalah South CPP, Suramana I, South East Mandar dan North Arguni. Sedangkan WK migas yang ditawarkan melalui direct proposal adalah Bukit Barat, Bukit Gajah Dua, Kasongan, Ampuh, Ebuny, Onin dan West Kaimana.
Untuk jadwal penawaran langsung, jelas Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja dalam pertemuan dengan wartawan, Jumat (8/4), akses dokumen dilakukan 1 Juni-22 Juli 2016 dan batas akhir penyampaian dokumen adalah 25 juli 2016. Sedangkan untuk lelang reguler, akses dokumen dilakukan 1 Juni-5 Oktober 2016 dan batas akhir penyampaian dokumen partisipasi 7 Oktober 2016.
Sementara untuk WK non konvensional yang akan ditawarkan adalah MNK (Migas Non Konvensional) Batu Ampar, GMB (Gas Metana Batubara) Bungamas dan GMB Raja. Selain itu direncanakan dilakukan penandatanganan kontrak kerja sama MNK Central Bangkanai.
Dalam menyiapkan WK migas konvensional maupun non konvensional, papar Wiratmaja, pemerintah membentuk gugus tugas trilateral yang terdiri dari Ditjen Migas, Badan Geologi serta Balitbang dan Pusdatin ESDM. “Gugus tugas trilateral ini melakukan penelitian, penyelidikan, pengembangan, pengkajian dan survei di bidang migas untuk menunjang penyiapan dan penawaran wilayah kerja,” ujar Wiratmaja.
Terkait WK migas, Pemerintah juga telah menyusun roadmap penyiapan WK migas untuk percepatan temuan cadangan tahun 2015-2019. Roadmap bersifat dinamis dan apabila ditemukan data baru, dapat dilakukan perubahan. (TW)