Jakarta, Dalam RKA-KL Tahun 2017, pagu anggaran Kementerian ESDM dipotong sebesar Rp 291,59 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp 150 miliar diantaranya merupakan anggaran pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) dan konverter kit untuk nelayan. Di sisi lain, Pemerintah telah menetapkan sejumlah target pada tahun 2019. Agar target dapat tercapai, KESDM akan mengusulkan peningkatan anggaran untuk dua kegiatan tersebut pada 2018 mendatang.
"Kita punya program, semua nelayan kecil hingga tahun 2019 sudah diberikan paket (konverter kit) ini. Dengan anggaran dipotong, maka tahun depan kita akan usulkan (anggaran) lebih banyak lagi," ungkap Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja usai raker dengan Komisi VII DPR, Kamis (20/10).
Usulan yang sama juga akan dilakukan untuk kegiatan pembangunan jargas rumah tangga. Pemerintah pada awalnya, mengusulkan pembangunan 200.000 SR jargas untuk rumah tangga pada tahun 2017 agar target jargas 1,3 juta SR tahun 2019 dapat tercapai. Namun lantaran keterbatasan anggaran, usulan ini berkurang menjadi 69.200 SR dan akhirnya ditetapkan sebesar 53.700 SR.
Dengan demikian, untuk tahun 2017, jargas akan dibangun di 9 lokasi yaitu Musi Banyuasin (10.000 SR), Muara Enim (Muara Enim-Pali 10.000 SR), Pekanbaru (pengembangan 3.200 SR, eksisting 4.000 SR), Bontang (pengembangan 6.000 SR, eksisting 4.000 SR), Bandar Lampung (10.000 SR), Mojokerto (10.000 SR) dan Samarinda (4.500 SR).
Sedangkan pembagian konverter kit untuk nelayan sebanyak 24.000 unit pada tahun 2017, akan dilakukan di Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Sulawesi Selatan, Banten, Jawa Barat, Jogja, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, NTB, Gorontalo, Sulawesi Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. (TW)