Indonesia Butuh US$ 20 Miliar Untuk Bangun Infrastruktur Gas Bumi

Singapura, Dalam acara Spotlight on Indonesia, Rabu (28/10), Direktur Jenderal MInyak Dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja menyatakan, untuk membangun infrastruktur gas bumi di Indonesia, diperlukan investasi sekitar US$ 20 miliar. Untuk meningkatkan minat investor dalam dan luar negeri, berbagai cara sudah dilakukan Pemerintah seperti penyederhaan izin dan kemudahan lainnya.

Dipaparkan Wiratmaja, Indonesia memiliki cadangan gas yang tersebar di beberapa wilayah namun belum termanfaatkan secara maksimal karena terbatasnya infrastruktur yang menghubungkan antara pusat penghasil dengan pengguna. Infrastruktur gas hanya ada di Sumatera, Jawa dan sebagian Kalimantan.“Untuk membangun infrastruktur gas di bagian barat dan timur Indonesia agar tidak hanya Pulau Jawa saja terang, kami memerlukan investasi US$ 20 miliar,” ujar Wiratmaja.

Dana sebesar US$ 20 miliar tersebut, diperuntukkan untuk pembangunan pipanisasi sebesar US$ 8,5 miliar dan regasifikasi sebesar US$ 8 miliar. Pembangunan LPG sebesarUS$ 1 miliar dan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sebesar US$ 400 juta dan pembangunan gas kota sebesar US$ 2,5 miliar.

Pembangunan infrastruktur gas bumi sangat diperlukan untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan yang diperkirakan pada tahun 2019 mendatang akan mencapai 9,348 MMSCFD atau 1,1 kali dari kebutuhan saat ini.

Dalam Master Plan Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi, tahun 2018 diuraikan kebutuhan Jaringan Transmisi dan Distribusi Pipa Gas Bumi meliputi wilayah Sumatera yaitu pipa transmisi sepanjang 1.661,3 km dan pipa distribusi sepanjang 843 km serta wilayah Jawa yaitu 1.654 km pipa transmisi dan 1.224,15 km pipa distribusi. Wilayah Kalimantan yaitu 1.975 km pipa transmisi dan 302 km pipa distribusi. Wilayah Sulawesi yaitu 854 km pipa transmisi dan 100 km pipa distribusi. Natuna Timur yaitu 1.414 km pipa transmisi dan untuk Maluku serta Papua diperlukan jaringan pipa distribusi sepanjang 244 km.

Kepada investor yang hadir Wiratmaja mengajak untuk berinvestasi di Indonesia khususnya pada pembangunan infrastruktur gas bumi. “Indonesia memiliki peluang yang banyak, juga tantangan untuk membangun infrastruktur. Silakan datang ke Indonesia, saat ini kami sedang menyelesaikan regulasi yang menarik bagi investor agar tertarik menanamkan investasinya di Indonesia,” tutup Wiratmaja. (SF)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.