Kontrak Kerja Sama Harus Detil dan Jelas


Demikian antara lain sorotan yang disampaikan Cina sebagai konsumen gas pada
The 3rd Asean+3 Natural Gas Business Dialogue di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (26/4).

 

Negari tirai bambu itu juga mengharapkan agar waktu kontrak kerja sama dapat diperpanjang mengingat untuk mengembangkan gas alam juga membutuhkan waktu lama. Kadang terjadi, waktu pengembangan memakan waktu lebih lama dibanding masa kontrak kerja sama.

 

Perbaikan kebijakan, regulasi serta tata niaga dengan fleksibilitas yang lebih besar, menurut Cina, penting dilakukan agar dapat menarik investasi. Aturan perpajakan yang khusus bagi industri migas seperti tax holiday, diyakini dapat membuat iklim investasi semakin menarik.

 

Sementara Jepang menilai ada 4 masalah utama yang harus diperbaiki agar daya tarik perdagangan LNG dapat semakin meningkat yaitu kehandalan pasokan, fleksibilitas pasokan, ramah lingkungan dan harga yang ekonomis.

 

Dari sisi produsen, mayoritas delegasi memaparkan tingginya modal awal yang dibutuhkan untuk membangun infrastruktur pasokan gas yang terintegrasi. Karena itulah mereka mengharapkan agar para investor dapat ikut menanamkan modalnya untuk membangun industri migas.

 

Dibahas pula mengenai masih banyaknya sumber daya alam yang potensial namun terletak di kawasan yang sulit dijangkau seperti di laut dalam. Kondisi ini membuat biaya investasi semakin membengkak.

 

Seluruh delegasi dalam pertemuan ini sepakat untuk memperbaiki kerjasama yang telah terjalin selama ini dan memperkuat ikatan bisnis antara negara-negara anggota Asean dan sekitarnya. (Copyright by Ditjen Migas)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.