Demikian diungkapkan Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas R. Priyono, Jumat (5/10), di Kantor Migas, Jakarta.
Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan 25 blok migas yang akan ditawarkan pada tahun ini yaitu Blok Cakalang, Blok Kerapu, Blok Baronang, Blok Cucut, Blok Dolphin, Blok Rangkas, Blok North X.Ray, Blok Bawean II, Blok E. Bawean I, Blok Gunting, Blok Situbondo, Blok NE. Madura V, Blok North Bali III, Blok South Barito, Blok Mahakam Hilir, Blok Buton II, Blok West Timor, Blok South East Palung Aru, Blok East Palung Aru, Blok South East Tual, Blok Semai I, Blok Semai II, Blok Semai III, Blok Semai IV dan Blok Semai V.
Sementara untuk wilayah kerja CBM, Konsorsium Medco-Ephindo telah mendapat persetujuan pemerintah untuk mengembangkannya.
Lebih lanjut Priyono menjelaskan, penawaran wilayah kerja migas 2007 sedikit mundur dari jadwal karena ada beberapa aturan yang harus disempurnakan seperti pengembalian biaya operasi (recovery of operating cost) atau yang dikenal sebagai cost recovery.
Berkaitan dengan cost recovery, pemerintah telah mempertegas sejumlah item yang selama ini masih termasuk abu-abu seperti biaya kantor pusat, perjalanan dinas serta kebutuhan pribadi.
Penawaran wilayah kerja migas 2007 mendapat sambutan meriah dari para investor. Bahkan tujuh perusahaan minyak besar dunia atau yang dikenal sebagai The Seven Sisters seperti Total, Shell, Chevron, BP dan ExxonMobil, mengincar Blok Semai I-V yang terletak di Papua. Cadangan migas di blok tersebut diperkirakan sekitar 1 milyar barel ekuivalen minyak. (Copyright by Ditjen Migas)