Pastikan Mudik Aman, Dirjen Migas Himbau Keselamatan Migas Jelang Libur Lebaran

Berita

Jakarta - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji himbau masyarakat untuk meningkatkan keselamatan migas saat pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU, keselamatan pada kompor LPG, dan juga kompor Jargas saat rumah kosong, Jumat (5/4).

“Setelah berakhirnya masa pandemi COVID-19 dan infrastruktur yang semakin memadai, pada tahun 2023 terjadi kenaikan signifikan atas arus mudik masyarakat ke kampung halaman. Untuk itu masyarakat perlu untuk memastikan keselamatan migas menjelang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H,” ungkap Tutuka.

Menurut Tutuka penting bagi masyarakat untuk memastikan keselamatan migas pada saat pengisian BBM di SPBU, misalnya dengan memastikan mesin mobil dalam keadaan tidak dinyalakan ketika mengisi BBM, karena mesin mobil yang menyala dapat memicu adanya percikan api ketika bertemu uap bahan bakar. Selain itu Tutuka juga mengingatkan untuk tetap menjaga jarak aman dengan kendaraan lain. Hal ini untuk mencegah saat terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti kebakaran, sehingga masih ada jarak untuk menghindar.

Dalam kesempatan yang sama Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Noor Arifin Muhammad menambahkan bahwa selain menjaga jarak aman kendaraan juga penting menjaga jarak aman penggunaan ponsel. Dijelaskan Noor Arifin bahwa uap yang dihasilkan bahan bakar dapat merambat masuk ke nozzle pengisian di lubang tangki saat melakukan pengisian. Ketika ini terjadi, energi listrik dari sinyal ponsel berpotensi menimbulkan kebakaran.

Terkait keselamatan dalam pengisian BBM di SPBU, pihaknya juga menghimbau masyarakat agar melepas safety belt saat mengisi BBM. Hal ini dilakukan apabila terjadi kejadian tidak diinginkan maka pengendara dapat keluar mobil dengan cepat. Noor Arifin juga menyampaikan agar pengendara dapat memperhatikan kecepatan maksimal saat berada di area SPBU. Sebaiknya kurangi kecepatan kendaraan hingga dibawah 10 kilometer/jam untuk menghindari risiko kecelakaan di dalam SPBU.

Selain pentingnya memperhatikan keselamatan dalam pengisiam BBM di SPBU, penting juga untuk menjaga keselamatan pada kompor LPG dan juga kompor yang menggunakan Jargas saat rumah kosong.

Pertama, penting untuk memastikan kompor dalam keadaan mati sebelum memulai perjalanan mudik. Keduan, pastikan tidak terjadi kebocoran gas. Keselamatan atas kebocoran gas juga perlu mendapat perhatian khusus.

“Jangan sampai ada kebocoran pada tabung bila menggunakan tabung LPG atau selang gas. Matikan aliran gas dengan mencabut regulator pada tabung LPG atau valve di meter pelanggan bila menggunakan jargas,” tegas Noor Arifin.

Pihaknya juga menyampaikan pengtingnya untuk memberikan ventilasi yang cukup di area dapur. Sirkulasi udara yang baik diperlukan untuk menghindari ancaman kebakaran atau ledakan yang diakibatkan gas. Idealnya ventilasi dapur berada di dinding bagian bawah dan mengarah ke tempat aman mengingat bila menggunakan gas LPG, berat jenis gas LPG lebih berat dari udara maka apabila terjadi kebocoran LPG akan berada di bagian bawah lantai dan pintu dapur harus dalam keadaan terbuka.   

Selain itu, penting juga untuk mematikan aliran listrik. Mematikan aliran listrik sangat penting selain untuk berhemat juga untuk mencegah adanya konsleting arus listrik.

Dengan memperhatikan pesan-pesan keselamatan migas tersebut, baik saat pengisian BBM di SPBU, keselamatan pada kompor LPG, dan juga kompor Jargas, Noor Arifin berharap masyarakat dapat melaksanakan mudik lebaran dengan aman.

(RAW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.