Kementerian ESDM Jajaki Produksi Surfaktan EOR dengan Petrokimia Gresik dan IPB

Jakarta, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menjajaki kerja sama riset untuk pengembangan dan produksi  Enhanced Oil Recovery (EOR) dengan PT Petrokimia Gresik dan Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) - Institut Pertanian Bogor (IPB).

Pembahasan mendetil mengenai kerja sama ini, diharapkan dapat dilakukan dalam waktu dekat. "Kerja sama riset strategis ini diharapkan dapat segera dilakukan. Tim teknis akan segera membahasnya secara detil," ungkap Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana saat menerima kunjungan perwakilan PT Petrokimia Gresik, SBRC IPB dan Komunitas Migas Indonesia di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dalam siaran pers Kementerian ESDM, Koordinator Kelompok Pelaksana Penelitian dan Pengembangan (KP3) Teknologi Eksploitasi PPPTMGB "LEMIGAS", Usman Pasarai menjelaskan, PPPTMGB "LEMIGAS" telah lama mengembangkan surfaktan untuk EOR dalam upaya meningkatkan produksi lapangan minyak. Metode ini berfungsi menurunkan tegangan antar muka air-minyak. Minyak yang terperangkap di batuan dapat terlepas setelah didorong oleh larutan surfaktan yang memenuhi kriteria EOR. Ketika terlepas dari batuan dan membentuk mikroemulsi, minyak akan mudah diproduksi dan dipisahkan dari air saat di permukaan.

Usman menjelaskan PPPTMGB "LEMIGAS" saat ini melakukan riset injeksi kemikal EOR untuk Lapangan Jirak milik Pertamina EP. Para peneliti KP3 Teknologi Eksploitasi terus melakukan uji kinerja kemikal EOR dalam peningkatan produksi minyak skala laboratorium, untuk memastikan implementasi EOR di lapangan berjalan baik. Di samping fasilitas sintesa surfaktan dan fasilitas uji EOR, PPPTMGB "LEMIGAS" juga memiliki laboratorium pendukung penelitian untuk keperluan analisa batuan, minyak dan air formasi lapangan target.

Salah satu kisah sukses keberhasilan metode EOR steamflood di lapangan minyak Duri, Provinsi Riau. Lapangan yang mulai beroperasi sejak 1954 ini pernah mengalami puncak produksi 65 MBOPD pada tahun 1964 dan setelah itu turun secara signifikan.

Setelah persiapan 18 tahun, Duri Steam Flood Project (DSF) sukses mengimplementasikan metode EOR untuk meningkatkan kapasitas produksi. Sejak tahun 1985, produksinya meningkat cukup tajam dan mencapai puncak produksi 296 juta barel pada tahun 1995. Produksinya kemudian terus turun dan saat ini kurang dari 100 MBOPD.

Sementara itu Direktur Produksi PT Petrokimia Gresik, I Ketut Rusnaya menjelaskan, PT Petrokimia Gresik memiliki unit produksi asam sulfat dengan kapasitas 2 x 1.800 TPD, sebagai sumber gas SO3 untuk bahan baku surfaktan. Pihaknya telah bekerja sama dengan SBRC IPB terkait uji coba mini plant sebagai pabrik pembuatan surfaktan sejak Maret 2020. PT Petrokimia Gresik menyuplai gas SO3 dari pabrik asam sulfat dan membeli bahan baku methyl ester yang diproduksi SBRC IPB di Gunung Putri, Bogor. Pembangunan pabrik surfaktan skala besar dapat dibangun melalui sinergi bersama dengan Badan Litbang ESDM.

Hal senada dikemukakan pakar Surfaktan dan Bioenergi, SBRC IPB, Erliza Hambali. IPB telah mengoperasikan mini plant surfaktan untuk EOR/IOR di Gunung Putri Bogor sejak tahun 2018/2019. Kapasitasnya 1-3 ton per hari dan menghasilkan produk surfaktan dengan IFT <= 10-3 dyne/cm. Mini plant surfaktan ini membutuhkan kontinyuitas suplai gas SO3. Erliza berharap kerja sama ini dapat menghasilkan surfaktan yang diterima pasar.

Untuk mendorong KKKS melakukan EOR, Pemerintah memberikan insentif berupa tambahan bagi hasil sebesar 10%. Ini tercantum dalam Permen ESDM Nomor 52/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri ESDM Nomor 8/2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split. 

Beberapa cara EOR, antara lain teknologi steam flooding, CO2, bioteknologi, vibrasi, dan elektromagnetik, teknologi injeksi bahan kimia, peledakan reservoir dan perekahan nonkonvensional. (TW)





Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.