Penambahan kilang baru sangat penting untuk mendukung pasokan BBM untuk kebutuhan dalam negeri yang terus menunjukkan peningkatan. Karena itulah, ia memandang kurang tepat jika pengusaha meminta insentif bagi pembangunan kilang, di mana kilang itu kemudian akan diekspor.
“Kenapa kita harus memberikan insentif bagi sesuatu yang akan diekspor, sementara di dalam negeri saja ada gap yang harus dipenuhi?” kata Luluk, Jumat (31/8).
Insentif bagi pembangunan kilang di Indonesia, lanjut Luluk, telah beberapa bulan digodok oleh Departemen ESDM dan diperjuangkan melalui BKPM. Sejauh ini, BKPM telah memberikan sinyal positif. (Copyright by Ditjen Migas)