Tidak Ekonomis, Pemerintah Minta Pertamina Kembalikan Blok East Kalimantan

Jakarta, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT Pertamina (Persero) segera mengembalikan Blok East Kalimantan kepada Pemerintah, apabila dinilai tidak ekonomis untuk dikembangkan.

Sebelumnya PT Pertamina meminta perpanjangan waktu ke Pemerintah untuk melakukan evaluasi lebih lanjut terkait Blok East Kalimantan karena dinilainya tidak ekonomis. “Kan saya sudah bilang, kalau tidak workable, Pertamina dia mengajukan nanti kita (Pemerintah) putuskan. Sudah langsung saja (kembalikan),” ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar usai Halal Bihalal Sektor ESDM, Rabu (5/7).

Arcandra melanjutkan, Pemerintah ingin bergerak cepat dan melelangkan blok tersebut kepada investor yang berminat. Dengan segera mengembalikan, lanjut Arcandra, Pemerintah memiliki rencana yang lebih matang untuk ke depannya.

Seperti diketahui, Pemerintah menyerahkan pengelolaan 8 blok terminasi ke Pertamina yaitu Blok Tuban, Blok Ogan Komering, Blok Sanga-Sanga, Blok South East Sumatera (SES), Blok NSO, Blok B, Blok Tengah, dan Blok East Kalimantan. Seluruh blok tersebut nantinya menggunakan mekanisme bagi hasil gross split. Menurut Wamen, dari hasil evaluasi yang dilakukan Pertamina, hanya Blok East Kalimantan saja yang tidak ekonomis jika menggunakan gross split. Dari 7 blok yang dinyatakan ekonomis, ada beberapa blok yang meminta tambahan bagi hasil. “Ada yang butuh, ada yang tidak. Yang butuh (tambahan split) kita evaluasi,” tambahnya.

Penambahan split yang diperbolehkan maksimal 5%. “Minta (penambahan) cuma 5% yang boleh. Yang lainnya clear, tidak ada lagi perdebatan. Gross split dibikin supaya tidak ada perdebatan,” tegas Arcandra. (DK/TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.