Pertamina dan Saudi Aramco Lanjutkan Kerja Sama RDMP Kilang Cilacap

Jakarta, PT Pertamina dan Saudi Aramco melanjutkan tahapan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap melalui penetapan kontrak Engineering and Project Manajement Services kepada Amec Foster Wheeler Energy Limited untuk pelaksanaan studi Basic Engineering Design (BED). Penandatanganan kontrak dilakukan oleh Said Al-Hadrami, Vice President of International Operations Saudi Aramco dan Rachmad Hardadi, Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) di kantor pusat Pertamina, Senin (23/5), disaksikan Menteri ESDM Sudirman Said.

Penandatanganan ini sebagai kelanjutan dari Heads of Agreement (HoA) yang sebelumnya telah ditandatangani oleh kedua pihak pada November 2015.

Menteri ESDM Sudirman Said dalam sambutannya mengatakan, penandatanganan ini merupakan event “pecah telor’, dari rangkaian proyek pembangunan kapasitas kilang  yang dilanjutkan dengan konstruksi yang diharapkan dapat dimulai tahun 2017 atau 2018 mendatang.

Sudirman melanjutkan, Pemerintah menyadari bahwa  dalam 10 tahun ke depan, kebutuhan energi Indonesia meningkatkan dua kali lipat.  Karena itu, Pertamina perlu melakukan 2 hal yaitu pertama, memodernisasi kilang-kilang yang ada atau disebut proyek RDMP dan kedua, membangun kilang-kilang baru, seperti di Tuban dan Bontang. “Dengan adanya peningkatan kapasitas produksi dan kompleksitas kilang, kita akan bisa menghemat devisa dan ketergantungan terhadap impor berkurang secara bertahap,” ujarnya.

Rachmad Hadadi menambahkan, untuk melakukan sebuah proyek sebesar ini, keberadaan partner strategis dengan kemampuan teknik dan finansial yang mumpuni tentu sangat diperlukan. Dan menurut Pertamina, Saudi Aramco merupakan partner yang ideal.

Pada kesempatan yang sama, Al-Hadrami mengungkapkan, penandatanganan kontrak kerja sama pengembangan kilang Cilacap merupakan pencapaian yang luar biasa dalam kerja sama Saudi Aramco dengan Pertamina. “Saudi Aramco melihat potensi jangka panjang dari investasi dan kerjasama ini, dimana kami melihat proyek ini akan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak dan juga negara dalam beberapa dekade kedepan. Kami yakin proyek ini dapat meningkatkan kemakmuran Indonesia melalui ketahanan energi yang lebih baik dan memperkuat rantai nilai energi global perusahaan kami,” katanya.

Dalam 9 bulan kedepan, Amec Foster Wheeler akan mengembangkan ruang lingkup terkait usulan proyek pengembangan kilang yang sudah ada di Jawa Tengah dan akan menyelesaikan konfigurasi dan paket lisensi. Pengembangan kilang Cilacap adalah bagian dari program Refinery Development Master Plan (RDMP) yang dimiliki Pertamina yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan energi Indonesia. Diperkirakan untuk proyek pengembangan kilang Cilacap akan membutuhkan dana sebesar US$ 4 miliar hingga US$ 5 miliar.

Ketika proyek pengembangan mencapai tahap penyelesaian, kapasitas dari kilang Cilacap akan meningkat menjadi 370.000 barel per hari. Selain itu, produksi bensin dan diesel akan lebih maksimal dengan kualitas lebih tinggi, dan akan dipasok untuk kebutuhan domestik. Proyek pengembangan ini juga akan meningkatkan kapasitas petrokimia yang diproduksi kilang, yaitu aromatics meningkat hingga lebih dari 600 KTPA dan polypropylene meningkat hingga 160 KTPA.

Pertamina dan Saudi Aramco menargetkan penyelesaian Front End Engineering Design (FEED) pada 2018, dan memulai fase EPC di tahun 2019, sehingga proyek RDMP CIlacap direncanakan selesai di akhir tahun 2022. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.