Pemerintah Kaji Revisi PoD Blok Masela

Jakarta, Menindaklanjuti surat rekomendasi revisi PoD I Blok Masela yang dikirimkan SKK Migas tanggal 10 September 2015, Menteri ESDM Sudirman Said menggelar rapat koordinasi dengan SKK Migas dan Ditjen Migas dan diputuskan Ditjen Migas akan melakukan kajian, evaluasi dan review dengan melibatkan para ahli. Hasilnya akan diumumkan paling lambat 10 Oktober 2015.

“Rapat koordinasi yang dipimpin Menteri ESDM untuk memberikan respon dan kejelasan mengenai Blok Masela, Ini perlu kita lakukan dan memberikan informasi kepada wartawan agar tidak terjadi kesimpangsiuran,” kata Sekjen ESDM M. Teguh Pamudji dalam jumpa pers di Gedung Ketenagalistrikan, Rabu (23/9).

SKK Migas tanggal 10 September 2015 telah mengajukan rekomendasi revisi PoD I Lapangan Abadi, Blok Masela kepada Menteri ESDM. Ini merupakan tindak lanjut dari permohonan Inpex Masela Limited pada tanggal 12 September 2014 yang mengusulkan perubahan skenario fasilitas produksi Floating LNG (FLNG) dari 2,5 MTPA menjadi 7,5 MTPA. Usulan ini diajukan Inpex karena setelah dilakukan pengeboran pada tahun 2013-2014, cadangannya diidentifikasi jauh lebih besar yaitu 10,37 TCF.

“Kalau (FLNG) dipakai untuk 2,5 MTPA kurang ekonomis. Setelah dikaji lagi, Inpex mengusulkan FLNG ukuran 7,5 MTPA,” jelas Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.

SKK Migas selanjutnya melakukan kajian terhadap usulan Inpex tersebut dan menyerahkan rekomendasinya kepada Menteri ESDM. Sebelum Menteri mengambil keputusan, Ditjen Migas akan melakukan kajian, evaluasi dan review. Workshop mengenai revisi Blok Masela akan dilakukan Jumat (25/9). Dengan dihadiri SKK Migas.

“Kita sudah minta semua dokumen yang terkait. Kita juga nanti akan mengundang ahli-ahli yang kompeten. Hasil evalusi ini akan disampaikan ke Bapak Menteri untuk diambil keputusan sejernih-jernihnya tentang Blok Masela,” kata Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja.

Wiratmaja menambahkan, kajian harus dilakukan secara mendalam lantaran Blok Masela memiliki cadangan yang cukup besar dengan permasalahan yang komplek.

Sementara itu mengenai rekomendasi FNLG kepada Menteri ESDM, Amien Sunaryadi mengatakan, secara teknis, waktu yang diperlukan untuk pengembangan Blok Masela di darat maupun laut relatif sama yaitu 45-50 bulan. Selain itu, dari aspek ekonomi, berdasarkan perhitungan tahun 2013, untuk pengembangan di darat dibutuhkan biaya US$ 19.3 miliar. Sedangkan di laut investasinya sebesar US$ 14,8 miliar.

Blok Masela dengan operator PT Inpex Inpex Masela Limited dengan luas area saat ini lebih kurang 4.291,35 km², terletak di Laut Arafura, sekitar 800 km sebelah timur Kupang, Nusa Tenggara Timur atau lebih kurang 400 km di utara kota Darwin, Australia, dengan kedalaman laut 300-1000 meter. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.