Pemda Talaud Minta Dibangun Depo BBM Mini

Melonguane-Kepulauan Talaud, Untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar masyarakat, Pemerintah Kepulauan Talaud meminta agar Pemerintah membangun Depo BBM Mini di daerahnya. Terkait hal tersebut, Kementerian ESDM meminta Pemda Kepulauan Talaud untuk segera mengajukan proposal agar dapat ditindaklanjuti.

Sekda Kebupaten Talaud Adolf Binilang dalam acara Peresmian Program BBM Satu Harga di Melonguane-Kepulauan Talaud, Jumat (21/7), mengatakan, sebagai salah satu pulau terluar di Indonesia, Kabupaten Talaud kerap mengalami kesulitan mendapatkan BBM. Kalaupun ada, harganya relatif mahal. Meski beberapa waktu terakhir ini harga BBM di daerah itu turun menjadi Rp 10.000 hingga 11.000 per liter, namun upaya Pemerintah memberlakukan BBM Satu Harga disambut gembira masyarakat kepulauan tersebut.

"Sekarang harga BBM ini sudah membaik. Tapi kita pernah ada dalam kondisi bukan persoalan harga, tetapi ada barang atau tidak. Sekarang di pulau terluar BBM masih berada di harga Rp 20.000 hingga 25.000 per liter. Itu pun kalau ada barangnya," kata Adolf.

Dengan beroperasinya SPBU Kompak pertama di Melonguane, Adolf berharap dapat diikuti dengan pembangunan sarana BBM lainnya seperti Depo BBM. Usulan ini sudah pernah disampaikan ke Pemerintah Pusat. " Kami beberapa kali ke Jakarta, meminta kalau boleh ada Depo BBM Mini. Bapak Dirjen Migas (IGN Wiratmaja) sudah menyanggupi, tetapi kita juga harus membuat proposal dan suka tidak suka kita harus penuhi. Dengan adanya SPBU dan Depo, maka diharapkan kelangkaan BBM tidak terjadi lagi sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," ucap Adolf

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi IGN Wiratmaja Puja kesempatan yang sama mengatakan, penyediaan infrastruktur merupakan syarat penting untuk mendukung kelancaran distribusi BBM. Salah satunya adalah membangun Depo BBM Mini di daerah-daerah kepulauan.

Menurut Wirat, pembangunan Depo BBM Mini di Kabupaten Talaud perlu dilakukan selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, juga lantaran wilayah tersebut terletak di paling utara Indonesia. Selayaknya daerah-daerah yang terdepan, maka Kabupaten Talaud harus lebih maju dibanding daerah lainnya. "Kita harus bangun depo di Talaud karena kita menyadari Kabupaten Talaud itu posisinya di utara, terdepan. Jadi fasilitasnya harus yang terdepan. Seperti juga rumah, pasti yang bagus diletakkan di bagian depan," ujar Wirat.

Agar usulan pembangunan Depo BBM ini dapat terwujud, Wirat meminta agar Pemda segera mengirimkan proposal untuk dipelajari lebih lanjut, termasuk juga menentukan kapasitas depo BBM. Pembangunan depo di Talaud ini menjadi salah satu prioritas dan diusulkan untuk dibangun tahun 2018. "Agak lucu juga mendengar kalau polisi laut mau ngejar pencuri ikan, harus isi BBM di Bitung dulu. Sampai ke sini lagi, BBM-nya sudah habis dan pencurinya sudah hilang. Karena itu sangat penting dibangun Depo BBM di Talaud," papar Wirat.

Dalam kesempatan tersebut, Wirat juga meminta agar Pemda dapat lebih aktif berkonsultasi dengan Pemerintah Pusat untuk memajukan sarana migasnya. "Keaktifan daerah itu sangat penting dalam pembangunan bersama. Ada kepala daerah yang sangat aktif sekali ke kami, kita berkonsultasi dan berkomunikasi sehingga fasilitas migas di sana sangat besar dan sangat diprioritaskan. Saya berharap Pemda di Kabupaten Talaud lebih aktif lagi. Selama ini keaktifannya cukup kurang. Mohon lebih aktif dengan kita di (pemerintah) pusat, supaya ke depan bisa dibangun depo," ungkap Wirat. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.