Konkit Nelayan Tahun 2017 Mulai Dibagikan Juli

Jakarta, Untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi serta taraf hidup masyarakat, Pemerintah akan membagikan sekitar 30.000 konverter kit (konkit) kepada nelayan yang memiliki mesin di bawah 5 GT. Pembagian tahap pertama direncanakan akan mulai dilakukan Juli mendatang.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso di Kementerian ESDM, Rabu (31/5), menjelaskan, pada tahap awal konverter kit yang akan dibagikan sekitar 16.000 untuk berbagai daerah. "Insya Allah dibagikan (paket konverter kit) di bulan-bulan Juli atau Agustus. Jadi kan untuk tahap pertama, kurang lebih 16.000 unit,” katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, pada awalnya Pemerintah akan membagikan sekitar 24.000 unit. Namun dengan adanya tambahan dana maupun efisiensi, jumlah konkit yang akan dibagikan meningkat jumlahnya menjadi sekitar 30.000 unit. “Belum tahu angka persisnya tapi nambahlah. Jadi sekitar 30.000-an. Selain kita memanfaatkan dari anggaran, kita tambahkan (dananya) supaya lebih banyak nelayan yang mendapat manfaat,” katanya.

Jargas

Tidak hanya konkit untuk nelayan, Pemerintah juga akan meningkatkan jumlah sambungan rumah (SR) yang mendapat jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas). Penambahan dilakukan di daerah-daerah yang telah terpasang jargas sebelumnya.

Jumlah penambahan jargas juga masih dalam proses perhitungan karena terkait dengan penyelesaian pelaksanaan kegiatan yang berakhir pada Desember 2017. “Waktu kita tugaskan ke PT Pertamina (Persero) yang tambahan dia sangat concern (tentang) waktunya. Kalau dia lelang, kalau tidak selesai jadi soal lagi nantinya. Kita ingin pastikan itu,” tambahnya.

Sebagai informasi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Ditjen Migas telah melaksanakan pembangunan jargas sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2016 dengan jumlah sambungan sebesar 185.991 Sambungan Rumah (SR) di 14 Provinsi meliputi 26 kabupaten/kota. Dan pembagian paket konverter kit untuk nelayan di tahun 2016 sebesar 5.400 paket yang tersebar antara lain di Cirebon, Cilacap, Tuban dan Karang Asem Bali. (DK)