Jakarta, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diprioritaskan untuk membangun infrastruktur yang diperlukan masyarakat bawah, antara lain pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas).
“APBN digunakan untuk membangun sesuatu yang memang dibutuhkan masyarakat yang paling bawah. Pembangunan jargas untuk perkotaan, untuk perumahan atau rusun di perkotaan itu akan terus dilakukan,†kata Jonan saat membuka Forum Gas Bumi Nasional 2017 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (3/5).
Jonan mengatakan, dirinya telah meminta agar alokasi anggaran 100.000 sambungan rumah (SR) tiap tahunnya tetap dilakukan karena dengan menggunakan gas bumi dapat menghemat hingga 50% dibandingkan menggunakan LPG 3 kg. Bahkan apabila anggaran tersedia, Jonan berkeinginan membangun jargas hingga 1 juta SR agar kebutuhan LPG turun yang otomatis juga dapat menekan subsidi BBM yang terus membengkak.
Pembangunan jargas merupakan bagian dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015–2019 karena dapat memenuhi kebutuhan energi yang bersih, murah, ramah lingkungan dan efisien. Jargas saat ini sedang dalam proses penetapan sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral c.q Ditjen Migas telah melaksanakan pembangunan jargas sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2016 dengan jumlah sambungan sebesar 185.991 Sambungan Rumah (SR) di 14 Provinsi meliputi 26 kabupaten/kota.
Pada tahun 2017, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui penugasan kepada PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk akan melaksanakan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga di 10 Kabupaten/Kota yaitu: Kota Pekanbaru, Musi Banyuasin, Kabupaten PALI, Kabupaten Muara Enim, Kota Bandar Lampung, DKI Jakarta, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kota Samarinda dan Kota Bontang. (DK)