Dulu Melaut Pakai Dayung, Kini Pakai Mesin Berbahan Bakar LPG

Karangasem-Bali, Wajah Ketut (41) tampak cerah. Mengenakan baju putih khas Bali, dengan penuh semangat dia bercerita kepada Menteri ESDM Ignasius Jonan, tentang pengalamannya melaut dengan menggunakan mesin konverter kit berbahan bakar LPG 3 kg yang diterimanya sejak akhir 2016 lalu.

"Manfaatnya sangat banyak karena kami setiap hari ada kegiatan memancing ikan. Mesin itu kami pakai untuk mendorong perahu. Dulu kami masih tradisional, menggunakan dayung," kata nelayan yang telah melaut sejak usia 15 tahun tersebut pada acara tatap muka Menteri ESDM dengan nelayan penerima paket konverter kit tahun 2016 dan calon penerima tahun 2017 di Karangasem, Jumat (27/1).

Pada saat ini, dari 5.400 nelayan di Karangasem, seperti diakui Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, memang masih ada nelayan yang menggunakan dayung untuk melaut. Namun ada pula yang cukup modern yaitu menggunakan motor tempel. Nelayan yang masih tradisional inilah yang secara bertahap akan menerima bantuan paket konverter kit untuk nelayan dari Pemerintah.

Menurut Ketut, penghematan yang diperoleh dengan menggunakan konverter kit untuk melaut terbilang lumayan. Setiap harinya untuk melaut sekitar 3-4 jam jika menggunakan BBM, dia memerlukan modal Rp 50 ribu. Sedangkan jika menggunakan LPG, biayanya sekitar Rp 30 ribu. Untuk 2 tabung LPG 3 kg, dapat dipakai lebih dari satu kali melaut. "Tergantung jaraknya, kalau mencari ikannya agak jauh, kadang butuh 2 tabung. Kalau dekat, bisa 2 kali pakai. Harga per tabung Rp 20 ribu," paparnya.

Keringanan biaya operasional untuk melaut juga dirasakan Wayan. Dia mengusulkan agar Pemerintah terus melanjutkan program pembagian konverter kit untuk nelayan agar tidak ada kecemburuan diantara para nelayan di daerahnya. Dengan adanya pembagian konverter kit, diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. "Dulu nelayan tidak ada yang punya anak yang kuliah. Sekarang sudah ada. Dengan pendidikan yang cukup, mereka dapat percaya diri dan memperoleh pekerjaan yang bagus," harap Wayan lagi.

Potensi kelautan dan perikanan di Kabupaten Karangasem, menurut Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri, terbilang cukup besar dan selama ini telah dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Ikan hasil tangkapan nelayan Karangasem terutama jenis ikan tongkol, cakalang, tuna dan jenis lainnya.

Selama ini, potensi kelautan dan perikanan di Karangasem belum dapat dilakukan secara maksimal karena terbatasnya sarana, SDM dan permodalan serta iklim yang tidak menentu. Pembagian konverter kit untuk nelayan pada tahun 2016 sebanyak 625 paket diharapkan dapat meningkatkan ekonomi nelayan.

"Kami menitipkan pesan kepada Bapak Menteri dan rombongan, agar melanjutkan kembali program ini. Permohonan untuk mesin sejenis (konverter kit) sudah banyak. Tercatat hingga hari ini sudah ada 1.116 nelayan yang mengajukan permohonan. Besar harapan kami permohonan masyarakat ini dapat diakomodir untuk mendukung peningkatan kesejahteraan dan penuntasan kemiskinan," harap Bupati Karangasem.

Permohonan tersebut dikabulkan Menteri ESDM dan sebanyak 1.116 paket konverter kit akan dibagikan untuk nelayan Karangasem pada tahun 2017 ini. (TW)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.