Akhir 2017, Pemberlakuan Distup LPG 3 Kg Ditargetkan Capai 90 Persen

Jakarta, Pemerintah menegaskan kembali akan memberlakukan  sistem distribusi tertutup LPG 3 kg tahun 2017 secara bertahap. Diharapkan pada akhir 2017, pemberlakuannya ditargetkan sudah mencapai 80-90% untuk seluruh wilayah Indonesia.  

Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja usai rapat kerja dengan Komisi VII DPR, Kamis (22/9), mengatakan,  dengan penetapan subsidi LPG 3 kg sebesar Rp 28,384 triliun untuk tahun 2017, dipastikan sistem distribusi tertutup akan dilakukan secara bertahap.  Saat ini, Pemerintah sedang melakukan pembahasan daerah mana saja yang dilakukan sistem distribusi tertutup.

“Tidak mungkin langsung seluruh indonesia. Sedang dibahas (daerah) yang mana dulu, tapi yang jelas bertahap untuk seluruh Indonesia.  Akhir 2017 kita harapkan sebagian besar seluruh seluruh indonesia (sudah tertutup),” ujar Wirat.

Dia melanjutkan, kendala yang dihadapi untuk pemberlakuan 100% distribusi tertutup LPG 3 kg pada tahun depan, antara lain minimnya ketersediaan bank Pemerintah di daerah-daerah terpencil.  Untuk distribusi tertutup ini, Pemerintah menggandeng bank milik Pemerintah dalam penyediaan kartu dan mesin EDC untuk pembayaran non tunai.

Sistem distribusi tertutup LPG 3 kg bertujuan agar subsidi LPG  3 kg tepat sasaran, memberikan jaminan pasokan kepada masyarakat yang berhak, peningkatan kesejahteraan dan adanya kesesuaian harga LPG 3 kg. Pada saat ini, harganya di tingkat konsumen banyak ditentukan di tingkat pengecer. 

Sejak pertengahan Agustus hingga November 2016, uji coba distribusi tertutup dilakukan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Untuk rumah tangga, tiap bulan mendapat 3 tabung, sementara usaha mikro 9 tabung. Kartu non tunai dalam uji coba ini, disediakan secara cuma-cuma oleh Bank BNI, setelah memperoleh data masyarakat yang telah diverifikasi. "Masyarakat yang mendapat kartu harus punya rekening bank dan itu kami bikinkan secara gratis. Tidak ada biaya bulanan maupun administrasi. Kalau kartu hilang atau rusak, baru nanti dikenakan biaya untuk kartu baru," papar Hardi Nurdi, Corporate Relations Manager Kantor Pusat Bank BNI.

Tak hanya kartu, terhadap seluruh pangkalan juga diberikan mesin EDC secara gratis dan setiap minggu, tim dari Bank BNI secara rutin melakukan pemeriksaan kehandalan kerjanya.

Dirjen Migas menilai,  sistem yang dibangun oleh Bank BNI  sangat bagus dan  simpel sehingga masyarakat dan pemilik pangkalan  bisa dengan cepat menggunakan sistem pembelian LPG 3 kg secara non cash. Kartu ini juga dapat digunakan sebagai kartu tabungan, pembayaran listrik dan sebagainya. (TW)

 

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.