“Penggantian biayanya akan diambil dari APBN. Atau jika ada mekanisme lain yang lebih baik, akan kita lakukan. Tapi intinya, Pertamina jangan ragu lagi karena ini merupakan kebijakan pemerintah,” tegas Dirjen Migas Luluk Sumiarso di Jakarta, Senin (19/2).
Mekanisme lain yang dimaksud adalah penggantian lewat dividen. Cara ini lebih mudah karena hanya melalui rapat pemegang saham.
Pertamina sendiri beberapa waktu lalu telah menyatakan kesiapannya menalangi memproduksi tabung elpiji. Dalam program konversi minyak tanah ke gas elpiji tahun ini, pemerintah menargetkan mengganti 1 juta kiloliter minyak tanah dengan sekitar 600.000 ton elpiji.
Direncanakan, kompor dan tabung elpiji bisa dibagikan secara bertahap kepada masyarakat mulai bulan April atau terlambat empat bulan dari jadwal semula.