Jumper Line Pipa Gas Dipasang, Pasokan Jatim Aman


Peresmian pembukaan jumper line dilakukan oleh Menneg BUMN Sugiharto, Minggu (18/3). Hadir pula dalam acara tersebut, Dirjen Migas Departemen ESDM Luluk Sumiarso.

 

Pipa gas di Tol Porong, Sidoarjo, yang meledak tahun lalu telah mengakibatkan pasokan gas untuk industri dan rumah tangga di Jawa Timur yang mencapai 140 juta kaki kubik terhenti dan menimbulkan kerugian pendapatan pemerintah daerah, industri, produsen gas dan konsumen.

 

Jumper line yang dipasang ini, menurut Kepala Divisi Komunikasi PT Pertamina Toharso, bersifat sementara. Meski demikian, jumper line tersebut memiliki kekuatan cukup lama sehingga bisa mengalirkan gas dari produsen ke konsumen di Jatim.

 

“Jalur pipa gas dibangun dengan penyangga cukup kokoh, yakni memasang tiang pancang seperti paku bumi yang ditanamkan 50 meter di bawah permukaan tanah,” katanya.

 

Jumper line dengan tekanan 440 psi tersebut bakal didistribusikan ke sejumlah konsumen besar. Diantaranya PT Petrokimia Gresik sebanyak 50 MMSCFD, PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) Gresik 20 MMSCFD dan PT PGN Bagian Timur sebesar 70 MMSCFD. 

 

Sumber gas yang didistribusikan ke konsumen di Jatim berasal dari Energi Mega Persada (EMP) Kangean Ltd dari Lapangan Pagerungan sebesar 60 MMSCFD dan Santos Ltd dari Lapangan Maleo sebesar 80 MMSCFD.

 

Pembangunan jumper line yang menelan biaya Rp 50 milyar ini, merupakan skenario pemerintah jangka menengah dalam mengatasi krisis gas di Jatim. Setelah jumper line, pemerintah akan melakukan rencana jangka panjang yaitu pipanisasi yang permanen agar daya tahannya lebih kuat. (Sumber: Suara Karya)

Kementerian ESDM
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi
Gedung Ibnu Sutowo St. H.R Rasuna Said Kav. B-5, Jakarta 129100
Telp: 021-5268910. Fax: 021-5268979.
Media Sosial
Call Center
136
Copyright © 2024. Kementerian ESDM Ditjen Migas. All Rights Reserved.